Nice water.

i think it's perfect picture. good angel and nice picture. so special.

Nice leaf make me hopeful

pattern of an interesting photo, the shooting positions that fit perfectly and produces incredible images.

Perfect color.

a combination of colors, makes everyone involved feel carried away in an exciting atmosphere in a way to deceive the eye.

Beautiful flower.

beauty of color and shape make people spellbound. color represents that he has a quiet personality but clever.

One for all. all for one

we are one, even though we were separated but we are still one, one soul, one mind, one heart, one flavor, and one meaning.

Selasa, 29 Januari 2013

Sharp Cocorobo, Robot Penghisap Debu dengan fitur WiFi yang Bisa Diajak Berbicara

Sharp menghadirkan sebuah robot penyedot debu yang tidak hanya akan membuat rumah anda menjadi bersih, tetapi juga bisa anda ajak bicara.
Sharp Cocorobo intelligent vacuum cleaner robot adalah robot penghisap debu yang menggunakan teknologi Cocoro Engine artificial intelligence yang membuat mesin penghisap debu ini bisa diajak berbicara.
Hebatnya lagi, Sharp mengklaim bahwa semakin penggunanya sering mengajak berbicara dengan robot ini, maka akan timbul perasaan semakin dekat dengan sang robot penghisap debu ini.
Sharp Cocorobo bisa dikontrol melalui perintah suara atau juga ponsel  dengan platform Android dan iOS. Robot ini juga telah dibekali dengan konseki Wi-Fi dan kamera 1,3 MP yang akan digunakan untuk melihat ruangan sekitar dan lainnya.

Peneliti dari Braingate Kembangkan Robot Tangan yang Dikendalikan Pikiran

Anda tentunya bisa membayangkan bagaimana repotnya orang yang terkena penyakit lumpuh atau memang ditakdirkan untuk tidak memiliki tangan. Jangankan untuk beraktifitas normal layaknya orang pada umumnya. Untuk mengambil minuman di atas meja makan pun sangat sulit.
Terilhami dari hal tersebutlah, sekelompok Peneliti dari Braingate akhirnya mengembangkan sebuah robot tangan  yang bisa dikontrol melalui pikiran manusia. Hal ini tentunya akan membuat para penderita lumpuh akan menghilangkan ketergantungannya pada bantuan orang lain.
Dalam satu demonya diperlihatkan bagaimana seorang wanita yang menderita lumpuh dapat membuat robot lengan ini bergerak mengambil botol minum dan memberikan minuman kepada si wanita tersebut.
Robot ini memang masih sangat jauh dari sempurna,tapi peneliti yakin bahwa pengembangan dan perbaikan akan membuat robot tangan ini nantinya akan mudah dikontrol.

Telepresence VGo, Robot Super Canggih yang Mampu Hadirkan Manusia Secara Virtual

Beberapa model teknologi, alat elektronik atau robot yang terdapat dalam film fiksi, satu per satu mulai muncul di dunia nyata, sebelumnya telah hadir mobil terapung atau mobil terbang yang dipamerkan oleh VolksWagen. Kini hadir sebuah robot canggih, Telepresence VGo.
Robot ini telah digunakan oleh seorang anak yang terkena penyakit X-linked myotubular myopathy, sebuah penyakit langka yang membuat penderitanya, Zachary Thomason tidak bisa bergerak dengan bebas karena ototnya sangat lemah.
Tapi, walaupun hanya tergolek lemah ditempat tidur, Zachary masih bisa “berjalan-jalan” dengan sangat bebas dan bahkan “pergi” ke sekolahnya di daerah Arkansas, Amerika Serikat.
Dengan menggunakan robot Telepresence VGo yang dikendalikan oleh sebuah remote control, Zachary bisa hadir secara virtual disekolahnya. Anak tersebut juga bisa mendengar dan melihat sekeliling seperti biasa dengan menggunakan kamera yang terpasang pada robot beroda dua ini.
Robot Telepresence VGo ini memiliki tinggi sekitar 1,2 meter dan telah dilengkapi dengan berbagai sensor yang memungkinkannya untuk bebas bergerak tanpa terjatuh. Robot ini terhubung dengan pengguna melalui jaringan WiFi dan 4G LTE.
Harga dari robot ini memang tidaklah murah, sekitar 6.000 dollar AS atau Rp 55 juta.

Aquabotix Hydroview, Robot Air yang Bisa Merekam Video Full HD 1080p

Aquabotix baru-baru ini memamerkan sebuah robot air terbaru mereka yang dilengkapi dengan kamera untuk merekam video bawah laut. Robot yang dinamai Aquabotix Hydroview ini bisa merekam video kualitas Full HD 1080p dan mampu menyelam hingga kedalaman 150 kaki dengan kecepatan 5 knots.
Untuk mendayai robot ini, Aquabotix telah membekalinya dengan baterai yang diklaim mampu mendayai Aquabotix Hydroview selama 2 jam. Sedangkan untuk membantu robot ini dalam merekam video dalam air yang kurang cahaya, Aquabotix melengkapi Hydroview dengan lampu LED.
Pengguna dapat menggunakan accelerometer yang terdapat para perangkat iOS untk mengatur pergerakan robot air ini. Pengguna juga bisa mengatur kecepatan dan perintah-perintah mendasar lainnya melalui menu yang ditampilkan pada perangkat iOS.
Aquabotix HydroView akan dijual dengan harga yang lumayan mahal, sekitar $ 3995.

Ilmuwan di Eropa Kembangkan Robot Ikan untuk Pemantauan Polusi Air, Harga $ 31.600 per unit

Para Ilmuwan di Eropa diketahui tengah mengembangkan robot ikan untuk memperbaiki sistem pemantauan polusi air. Mereka menurunkan robot tersebut dari laboratorium ke laut untuk keperluan pengujian di pelabuhan Gijon, Spanyol.
Para peneliti mengklaim robot ikan tersebut mampu mendeteksi polutan yang ada di laut dalam hitungan detik, yang biasanya mereka harus menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menganalisis polutan tersebut.
Robot ikan yang memiliki panjang 1,5 meter tersebut dirancang secara khusus untuk bisa berenang seperti ikan pada umumnya dan dilengkapi dengan sensor untuk mengambil polutan yang bocor dari kapal atau pipa bawah laut.
Robot ikan tersebut juga dilengkapi dengan kemampuan untuk membersihkan tumpahan minyak serta melakukan pengamanan bawah air, pengawasan untuk para penyelam, atau pencarian orang yang tenggelam.
Robot ikan tersebut akan diujikan minggu ini, setelah lolos uji, robot ikan tersebut akan diproduksi secara masal untuk dijual dengan harga US$ 31.600 per unit,

John Deere Tango E5 autonomous lawnmower, Robot Pemotong Rumput yang Cerdas dengan Harga Rp 27 Jutaan

Bagi anda yang suka malas motong rumput ditaman atau tidak memiliki tukang yang secara khusus merawat taman di depan atau dibelakang rumah. Kini telah hadir sebuah robot yang bisa membantu anda untuk memotong rumput dengan pintar.
Robot yang dinamai John Deere Tango E5 autonomous lawnmower ini adalah sebuah robot mesin pemotong rumput yang bisa memotong rumput tanpa perlu “disuruh” oleh penggunanya. Hebatnya lagi, ketika baterainya habis, Tango E5 bisa mengisi baterai sendiri. Dalam sekali isi ulang baterai, Tango E5 bisa memotong rumput seluas 1.800 M2.
Agar bunga-bunga yang ada di taman anda tidak ikut terpotong oleh robot pintar ini, Tango E5 telah dilengkapi dengan sebuah kabel yang bisa mengontrol geraknya. Pemasangan kabel ini berfungsi untuk memblokir area rumput supaya sang robot juga tidak merusak rumput dan taman tetangga sebelah rumah.

Pengguna bisa mengatur waktu kapan Tango E5 harus bekerja, sehingga nantinya Tango E5 akan dengan senang hati memotong rumput yang sudah panjang tanpa harus disuruh atau di set ulang.
Kabar buruknya adalah harga robot ini tidak terlalu murah, yakni sekitar £ 2.000 atau sekitar Rp. 27 jutaan.

Roachbot, Robot Kecoak mirip Kecoak Asli yang Dikendalikan iPhone atau iPad

Anda tentunya akan merasa geli atau bahkan takut ketika melihat serangga bernama kecoak. Namun, ketika melihat Roachbot, mungkin anda akan berdecak kagum. Roachbot adalah sebuah robot berbentuk serangga yang diciptakan untuk berbagai hal, termasuk menjahili teman Anda yang takut dengan kecoak.
Roachbot adalah sebuah robot yang dikembangkan oleh Japan Trust Technologies di awal tahun 2012. Baru-baru ini Japan Trust Technologies mempublikasikannya dengan tambahan fitur baru yang memungkinkan robot kecoak ini untuk dikendalikan dengan perangkat Apple, baik itu iPhone ataupun iPad.
Anda membutuhkan aplikasi tambahan yang dibuat eksklusif untuk kedua perangkat tersebut. Dan saat baterai robot kecoak ini habis setelah dimainkan,Anda hanya perlu menghubungkan Roachbot ke sumber listrik atau komputer melalui kabel USB yang sudah tersedia di paket penjualan.
Anda bisa mengatur kecepatan gerak sehingga gerakan Roachbot akan terlihat sama persis dengan gerakan kecoak asli. Tentunya penyamaran Roachbot ini akan membuat “korban” anda tidak akan menyadari apakah itu kecoak asli atau bukan. Karena itulah, Anda harus gesit dalam memainkan pergerakan robot ini jika sewaktu-waktu korban anda secara refleks langsung memukul atau menginjak Roachbot.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Mahasiswa dari Inggris Berhasil Ciptakan Robot Bawah Laut dari Bahan Daur Ulang

Sekumpulan mahasiswa dari University of West England berhasil membangun sebuah robot dari bahan daur ulang. Robot tersebut memiliki fungsi untuk mendeteksi keberadaan pertambangan yang berlokasi di bawah laut. Para mahasiswa tersebut menggunakan perangkat bekas seperti berbagai perangkat rumah tangga, spare part mobil, router internet kamera yang diambil dari PlayStation 3, kipas komputer hingga lampu dari sebuah mobile Land Rover.
Robot tersebut pun mereka ikutsertakan dalam kompetisi internasional Autonomous Underwater Vehicles (AUV) yang berlangsung minggu ini di Italia. Gareth Griffith yang merupakan pimpinan dari tim robot tersebut mengatakan bahwa bagian tersulit dari pembangunan robot tersebut adalah membuat agar robot mampu bertahan dalam lingkungan yang berbahaya. Selain itu, robot juga harus memiliki ketahanan terhadap tekanan di bawah laut dan juga mempunyai bobot yang ringan.
Jika semua berlangsung dengan baik, robot yang dibangun dari bahan daur ulang ini memiliki kemampuan yang sebanding dengan robot pendeteksi pertambangan yang sebenarnya. Selain digunakan untuk mendeteksi lokasi pertambangan, robot AUV ini juga bisa digunakan untuk menginspeksi pengeboran minyak atau hal-hal lainnya.

Tomy BattroBorg 2.0, Robot Petinju Ala Film Real Steel

ika anda pernah menonton film Real Steel, tentunya anda akan mengetahui bagaimana serunya melakukan pertandingan tinju antar robot dengan dikendalikan oleh manusia. Dan baru-baru ini, sebuah perusahaan mainan asal Jepang, Takara Tomy, berhasil mengembangkan sebuah robot yang bisa difungsikan sama dengan robot-robot yang ada dalam film  Real Steel dengan nama BattroBorg 2.0.
sayangnya, ukuran BattroBorg 2.0 tidak sama dengan robot-robot yang ada dalam film Real Steel. Ukurannya lebih kecil dari robot yang ada dalam film Real Steel. Namun,  robot kecil ini bisa dikendalikan secara nirkabel melalui kendali khusus.
Saat pengguna menggerakkan salah satu tongkat yang ada di tangannya, maka BattroBorg 2.0 akan melakukan gerakan pukulan dengan tangan yang sama. Jadi dengan sedikit latihan, robot Anda akan dapat meluncurkan berbagai variasi pukulan dengan lancar.
Robot yang menggunakan frekuensi radio 2.4GHz ini bisa meniru gerakan Anda dengan sangat responsif. BattoBorg .2.0 rencananya akan dipasarkan pada tanggal 14 Juli mendatang dengan harga yang cukup murah, yakni sekitar US$50, atau sekitar Rp 450 ribu/robot.

VERE Kembangkan Robot yang Bisa Dikendalikan Fikiran Dari Jarak Jauh, Bahkan Antar Negara

Virtual Embodiment and Robotic Re-embodiment (VERE) dikabarkan sedang mengembangkan sebuah robot yang bisa dikontrol dari jarak jauh menggunakan fikiran manusia. Sebelumnya memang telah hadir sebuah robot tangan yang juga bisa digerakan hanya dengan menggunakan fikiran manusia yang digunakan untuk para penyandang penyakit lumpuh. Tapi robot buatan VERE ini dijamin jauh lebih keren.
Robot buatan VERE ini bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan fikiran manusia melalui bantuan teknologi Functional magnetic resonance imaging or functional MRI (FMRI). Dengan bantuan teknologi FMRI, robot ini bisa dikendalikan dengan menggunakan fikiran dari jarak yang sangat jauh. Misalnya saja sang robot yang sedang berada di suatu negara bisa dikendalikan melalui fikiran oleh seseorang yang sedang berada di negara lain.
Teknologi FMRI dalam robot ini bisa diintegrasikan melalui sebuah kamera yang terpasang pada sang robot. Memang ada jeda beberapa saat ketika seseorang “memainkan” sang robot dengan fikirannya, tapi walaupun begitu, tentu saja robot yang dikembangkan oleh VERE ini merupakan sebuah bukti dari perkembangan robotik yang semakin pesat.
Para pengembang robot ini berharap agar nantinya robot kreasi mereka bisa berguna untuk membantu dunia kesehatan ataupun yang lainya.

iRobot Roomba 790, Robot Pembersih Rumah yang Bisa Dikendalikan Dari Jarak Jauh

melanjutkan kesuksesan robot pembersih iRobot Roomba seri 700, Departemen Robotik Massachusetts Institute of Technologhy menghadirkan iRobot Roomba seri 790 yang dibekali dengan alat kendali jarak jauh.
Robot pembersih lantai terbaru dari iRobot ini masih dilengkapi dengan sebuah touchpad control, sistem untuk menjadwalkan pembersihan, dan daya tahan baterai yang lebih lama dari seri 500.
Kelebihan iRobot Roomba 790 dari seri robot pembersih sebelumnya adalah adanya fitur pengendali jarak jauh nirkabel yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol iRobot Roomba 790 dari jarak yang cukup jauh untuk membersihkan di tempat tertentu.
Robot yang bisa digunakan untuk meringankan pekerjaan para ibu rumah tangga ini telah tersedia dipasaran dan dijual dengan harga US$699. Tinggal pilih, mau terus menggaji pembantu, atau membeli robot pembersih???

AndyVision dari MIT Technology, Robot Pengecek Stok Barang Di Toko Pakaian

Beragam tugas manusia kini sudah banyak yang digantikan oleh robot, misalnya saja, kini telah ada robot pemotong rumput yang bahkan tahu rumput mana yang harus dipotong dan mana yang tidak boleh dipotong, robot pembersih debu yang bisa dikendalikan dari jarak jauh dan lain lain.
Dan kini ada sebuah robot yang nampaknya sangat cocok digunakan untuk mereka yang memiliki toko pakaian. Robot yang dinamai AndyVision yang dikembangkan oleh MIT Technology ini bisa digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap stok barang yang tersedia, dan langsung mengirimkan datanya ke dalam database.
AndyVision bisa berkeliling toko pakaian anda untuk melakukan pengecekan barang. Robot ini akan memindai semua produk yang ada di toko dan jika ada stok barang yang habis, maka AndyVision akan secara otomatis memberitahukannya kepada pemilik toko.
Dengan menggunakan robot cerdas ini, Anda tentu saja tidak perlu capek capek berkeliling hanya untuk mengecek barang yang tersedia atau sudah habis. Pengunjung toko Anda pun akan semakin dimudahkan dalam mencari barang atau pakaian yang akan mereka beli.

FACE, Robot Humanoid yang Bisa Melakukan Beragam Ekspresi Wajah Mirip Manusia Asli

Robot humanoid kini semakin banyak bermunculan. Bahkan banyak diantara para analis yang memperkirakan bahwa tugas para pekerja seks komersial nantinya akan digantikan oleh robot –robot. Dan yang terbaru adalah hadirnya robot yang dinamai FACE, sebuah robot humanoid wanita yang bisa melakukan beragam ekspresi wajah seperti wajah manusia pada umumnya.
Robot yang dikembangkan oleh Nicole Lazzeri dan timnya ini dibekali dengan kurang lebih 32 motor di sekitar tengkorak dan dada sehingga memungkinkannya untuk melakukan aktivitas otot seperti otot manusia asli.
Untuk dapat menciptakan sebanyak mungkin ekspresi wajah dengan hanya 32 motor, Lazzeri membuat program yang dinamakan HEFES (Hybrid Engine for Facial Expressions Synthesis, yang merupakan sebuah program yang berfungsi untuk mengontrol motor yang ada dalam FACE.
HEFES mengacu pada Facial Action Coding System yang mendaftar bagaimana emosi tertentu akan dicapai dalam gerakan otot. HEFES memungkinkan operator untuk memilih ekspresi untuk FACE antara klasifikasi emosi dasar yang mudah, seperti takut, marah, jijik, terkejut, bahagia dan bahkan ekspresi sedih.

Botiful, Telepresence Robot Kecil Dengan Harga Sangat Terjangkau

Jika robot yang satu ini sudah dipasarkan, Anda yang bekerja sebagai karyawan suatu perusahaan nampaknya tidak akan bisa berleha-leha lagi ketika kerja, seperti misalnya tidur, facebookan atau sekedar chating dengan si doi.
Pasalnya, robot yang dinamai Botiful ini bisa merekam segala aktifitas Anda dan semua rekan kerja Anda secara real time dan langsung melaporkan segala tindakan Anda ke atasan yang mengendalikannya.
Memang sepertinya sudah banyak robot seperti ini, tapi bedanya robot ini dijual dengan harga cukup terjangkau, sehingga walaupun Anda bekerja di Perusahaan kelas menengah, si bos pasti punya uang untuk membelinya.
Selain murah, Botiful juga memiliki bentuk yang simpel dengan ukuran yang cukup mini. Relerpresence robot kecil yang berfungsi sama dengan telepresence robot besar ini memanfaatkan sebuah ponsel Android sebagai otak dan matanya dan Skype sebagai interfacenya.
Cara menggunakannya pun cukup mudah, tinggal letakkan ponsel di atas botiful dengan posisi Skype yang sedang aktif, selanjutnya tinggal login Skype menggunakan komputer atau perangkat lainnya dan lakukan panggilan ke akun Skype di ponsel yang tadi diletakan di Botiful.
Ketika tersambung, maka di layar komputer akan muncul sebuah remote untuk mengontrol jalan dari sang robot dan memungkinkan pengguna untuk mengatur sudut pandang kamera dengan menaikkan/ menurunkan posisi kamera.
Botiful saat ini belum diproduksi secara masal karena masih memerlukan bantuan dana untuk memasarkannya. Jika dana sudah terkumpul, Botiful rencananya akan dijual dengan harga sekitar US$ 299.

Kuratas (KR01), Robot Mech Seberat 4.5 Ton yang Bisa Dikendarai Langsung, Harga 12 Milyar Rupiah

Mengendarai sebuah robot seperti yang ada dalam film-film fiksi nampaknya sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Pasalnya, Sudobashi Heavy Industry, yang merupakan perusahaan elektronik asal Jepang, Baru-baru ini memperkenalkan Kuratas (KR01) yang merupakan sebuah robot yang bisa dikendalikan sekaligus dinaiki oleh manusia. Bagi yang suka main game MechWarrior pasti pengen punya robot ini deh.
Sudobashi Heavy Industri mengklaim bahwa robot Kuratas mampu berjalan sejauh 10KM/Jam dengan empat buah roda yang dimilikinya. Robot yang memiliki bobot sebesar 4.5 ton dengan tinggi 4 meter dan lebar 3 meter ini memiliki sistem yang dinamai AE V-Sido.
Sistem ini digunakan untuk mengontrol kokpit yang terletak pada bagian dada sang robot untuk menggerakkannya. Untuk menambah kesan garang, Kuratas juga dilengkapi dengan aksesoris khas robot fiksi seperti senjata, rudal dan lain lain.
Selain dikendalikan secara langsung, Kuratas juga dikabarkan bisa dikendalikan dengan menggunakan Smartphone. Untuk memilikinya, Anda harus menyediakan uang sebesar US$ 1,3 juta atau sekitar 12 milyar rupiah. Kuratas sendiri akan dijual akhir tahun ini.

Baxter, Robot Pintar yang Bisa Mempelajari Hal Baru dalam Kurun Kurang dari 30 Menit

Sebuah perusahaan bernama Rethink Robotics berhasil menciptakan sebuah robot yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Robot tersebut adalah sebuah robot bernama Baxter.
Robot ini dilengkapi dengan kemampuan belajar yang sangat cepat. Dan, untuk memberi pelatihan pada robot ini pun sangat mudah. Pihak perusahaan mengklaim bahwa tidak perlu menjadi seorang ahli untuk bisa mengajari robot ini sebuah hal yang baru.
Pihak Rethink mengatakan bahwa robot ini juga memiliki kemampuan adaptabilitas yang tinggi. Berkat kemampuannya tersebut, robot ini dapat menyesuaikan dirinya dengan berbagai jenis lingkungan yang berbeda.
Bahkan pihak perusahaan mengklaim bahwa robot ini sangat mudah untuk memperoleh sebuah kemampuan baru. Untuk mempelajari sebuah hal baru, robot Baxter membutuhkan waktu kurang dari 30 menit.
Selain memiliki kemudahan dalam mempelajari hal baru, robot ini juga dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sebuah perusahaan bisa memperoleh robot ini dengan harga $22.000 USD atau sekitar 210 juta rupiah dan mulai dijual pada Oktober mendatang.
(Via Technewsworld)

BERO, Robot Mungil yang Bisa Dikontrol dengan Memakai Smartphone

DeskPets Tankbo yang bekerja sama dengan WowWee Robopanda berhasil menciptakan sebuah robot lucu bernama BERO (Be the Robot). Robot ini merupakan sebuah robot mungil yang menggunakan sebuah motor berukuran 4 inci.
Selayaknya sebuah robot, Anda pun bisa mengontrol gerakan BERO ini dengan sebuah aplikasi di perangkat iOS ataupun Android Anda. Cara kerja robot ini menggunakan Bluetooth sebagai sarana penghubungnya. Selain itu, robot ini juga dilengkapi dengan amplifier dan speaker yang memungkinkannya untuk digunakan sebagai pengeras suara.
Pihak developer menjual robot ini dengan berbagai harga, bergantung dari berapa donasi yang Anda berikan pada proyek Kickstarter dari robot ini. Yang paling murah, Anda bisa memperoleh BERO seharga $35 USD. Robot BERO yang paling murah ini tidak memiliki fungsi sebuah robot. Anda hanya bisa memakai BERO sebagai penghias meja ataupun sebuah speaker Bluetooth.
Sedangkan untuk versi kedua yang dijual seharga $79 USD, Anda akan memperoleh BERO dengan fungsi yang lebih banyak. Robot tersebut akan bisa dikontrol melalui Bluetooth, memainkan musik via slot SD card serta dilengkapi dengan 2 LED yang bertindak sebagai ‘mata’. Dan, untuk versi yang lebih mahal lagi, Anda akan memperoleh robot BERO yang mampu menggerakkan lengan, kepala serta pinggang. Selain itu terdapat pula sistem navigasi berbasis infrared yang menghindarkan robot menabrak benda saat bergerak.
(Via Discovery)

Peneliti dari Universitas Jepang Ciptakan Robot Kursi Roda yang Bisa Menaiki Tangga

Memanjat tangga adalah salah satu kesulitan yang kerap dihadapi oleh para orang cacat yang menggunakan kursi roda. Terlebih tak semua gedung menyediakan jalan khusus untuk para orang cacat. Namun, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan sebuah robot kursi roda yang diciptakan oleh peneliti dari Chiba Institute of Technology di Jepang.
Para peneliti tersebut berhasil membuat sebuah robot yang mampu menangani kesulitan tersebut, tepatnya memiliki kemampuan untuk menaiki tangga. Selain itu, cara menggunakan robot ini pun tidak sulit. Pengendara robot ini bisa menggunakan robot ini selayaknya sebuah kursi roda biasa. Untuk mengoperasikannya, Anda menggunakan sebuah joystick yang digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah gerakan.
Uniknya, robot ini mampu mendeteksi jika terdapat sebuah tangga yang ada di depannya. Selanjutnya, roda pada robot ini pun beralih fungsi menjadi sebuah kaki dan terangkat untuk melakukan langkah.
Selain itu pengendara robot ini pun akan tetap merasa nyaman, meskipun berada di permukaan yang tak rata. Robot ini didesain untuk mempertahankan posisi pengguna dengan mengatur tinggi roda serta keseimbangan.
(Via Geek)

CHARLI-2, Robot Humanoid dengan Desain Ultra Ringan yang Mampu Menari Gangnam Style

Demam Gangnam Style tak hanya menghinggapi masyarakat di seluruh dunia. Robot pun ikut-ikutan untuk menari ala menunggang kuda tersebut. Salah satu robot yang bisa melakukan tarian yang dipopulerkan oleh PSY tersebut adalah CHARLI-2 yang sekarang ikutan jadi terkenal juga sebagai si ROBOT GANGNAM STYLE.
Kemampuan tersebut dipertunjukkan oleh CHARLI-2 dalam sebuah video yang diambil dari Robotics & Mechanisms Laboratory di Virginia Tech. Dalam video tersebut, robot ini mempertunjukkan kemampuan untuk melakukan gerakan tali laso ataupun gerakan menungggang kuda.
Gerakan robot tersebut terkesan lucu. Meskipun tidak ada yang spesial. Anda tidak akan melihat lompatan kecil pada robot ini dalam tarian tersebut. Robot ini memang didesain secara khusus untuk melakukan gerakan seperti layaknya manusia.
Robot ini memiliki bobot yang sangat ringan, yakni di bawah 15 kilogram. CHARLI-2 ini adalah suksesor dari pendahulunya yakni CHARLI. Para peneliti yang mendesain robot ini kerap mengikutsertakan robot ini dalam berbagai kompetisi robot otomatis, kompetisi sepakbola robot RoboCup. Lalu, kalau ada kompetisi Gangnam Style, apakah robot ini juga akan turut serta?

TechJet Dragonfly, Robot Capung unik yang Bisa Dikontrol Melalui Smartphone dan Komputer

Sebuah robot unik bernama TechJet Dragonfly baru saja diperkenalkan oleh para peneliti dari Georgia Institute of Technology. Robot yang memiliki ukuran sebesar genggaman tangan tersebut pun memiliki fungsi untuk fotografi udara, gaming serta keamanan.
Robot tersebut sendiri merupakan sebuah proyek yang didanai oleh angkatan udara Amerika Serikat. Untuk membuat robot tersebut, mereka pun rela mengeluarkan uang sebesar 1 juta USD kepada para peneliti.
Para peneliti tersebut pun memilih bentuk capung karena dinilai serangga tersebut dapat bergerak secara agresif. Selain itu, mereka pun memilih capung karena merupakan salah satu predator dalam rantai makanan. Dan, jenis predator seperti capung dinilai sangat layak untuk melakukan tugas mata-mata.
Robot ini dilengkapi dengan WiFi serta 20 jenis sensor. Dan, untuk memudahkan penggunaan, para pemilik robot ini bisa memakai smartphone atau komputer untuk mengatur geakannya. Robot ini dilengkapi dengan empat sayap mekanis, motor serta baterai lithium plymer.
Robot ini pun bisa diperoleh kalangan publik. Dan, TechJet Dragonfly ini ditawarkan dengan harga sebesar $99 USD. Selain itu, pihak produsen juga menawarkan versi lain dengan harga yang lebih mahal.
(Via Ubergizmo)

Robot Transformer Autobot Menjadi Kenyataan dalam Ukuran Kecil Dibuat Oleh Brave Robotics Jepang

Anda penyuka film Robot Transformer yang menampilkan robot-robot dari planet lain yang bisa bertransformasi menjadi mobil, truk atau bahkan pesawat? Memang benar kalau apa yang bisa diimajinasikan manusia seringkali menjadi kenyataan seiring perjalanan waktu.
Teknologi robotik yang makin maju memungkinkan pengembangan proses transformasi dari robot menjadi mobil dan sebaliknya dapat dilakukan dalamn skala kecil oleh BRAVE ROBOTICS dari Jepang.
Anda bisa melihat tampilan foto robot dan mobil berikut ini yang merupakan “robot” yang sama namun memiliki kemampuan bertransformasi antara satu bentuk ke bentuk lain.
Orang di balik robot mini canggih ini adalah Kenji Ishida yang hobi robot telah berhasil melakukannya setelah usahanya selama 10 tahun di mana dari awalnya dia memulai dari transformasi kaki robot saja dari tahun 2002.
Dan dia belum berhenti sampai di sini, dia memiliki misi membuat robot berukuran sepenuhnya yang bisa bertransformasi menjadi mobil yang bisa dikendarain dengan artificiel intelligence pada tahun 2030.
Apabila Anda tertarik, bisa membeli robot ini dengan harga 24000 USD di mana robot ini memiliki ukuran 1/12 dibanding ukuran sebenarnya. Robot ini dibuat dengan printer 3D dan menggunakan batere lithium polymer. Dan jangan tunda untuk membeli karena Kenji Ishida hanya akan membuat 10 robot versi 7.1 ini.
Yang lebih menarik dari robot ini, adalah kemampuannya menembakkan “misil” mainan serta adanya kamera yang terkoneksi dengan Wifi pada bagian depan mobil atau muka robot.
Supaya tidak penasaran, silakan lihat video saat robot ini beraksi menjadi mobil dan sebaliknya serta saat robot ini menembakkan peluru dari tangannya. Bahkan kita bisa melihat video dari kamera yang terpasang pada robot autobot ini.

Lengan Robotik Bantu Orang Lumpuh Bergerak dengan Kendali Pikiran

Layaknya ini bukan sebuah tipuan atau adegan dalam film, tapi ini memang benar-benar ada. Dengan sebuah alat yang membaca gelombang pikiran, seorang wanita lumpuh mampu menggerakkan lengan robotik hanya dengan berpikir saja. Ditunjukkan pada sebuah video, dengan bantuan alat tersebut wanita ini memerintahkan lengan robotik untuk memberinya minuman cokelat dan membantunya memindahkan barang sehari-hari di mana lengan robot ini dikontrol lewat pikiran!
Bagi Jan Scheuermann, wanita 53 tahun asal Pittsburgh ini, lengan robot ini sudah seperti lengannya sendiri. Dia didiagnosa mengalami gangguan otak degeneratif sejak 13 tahun yang lalu sehingga organ tubuh leher dan ke bawahnya lumpuh total.
“Ini sangat keren,” ujar Scheuermann selama konferensi pers. “Aku memindahkan barang-barang. Aku tidak dapat bergerak selama sekitar 10 tahun belakangan…Ini bukan masalah berpikir ke arah mana tapi cukup berpikir ‘Saya ingin melakukannya’.”
Dia menunjukkan lengan robotik itu memberinya makan keju dan cokelat panas, serta memindahkan serangkaian objek benda dalam sebuah tes yang dirancang untuk memulihkan korban stroke, dan dia juga mampu melakukannya secepat orang yang sehat pada umumnya.
Para ahli menyebutnya sebagai langkah maju yang luar biasa dimana lengan robotik ini mampu dikendalikan langsung oleh otak. Sistem lainnya telah memungkinan pasien lumpuh untuk mengetik atau menulis sebuah surat dengan car a melalui kendali pikiran. Pengembang dan ilmuan memprediksi teknologi ini pada akhirnya dapat digunakan untuk memotong kerusakan saraf dan membangkitkan kembali otot yang lumpuh.
Sementara itu, dikabarkan pula bahwa sistem serupa juga dikembangkan oleh para peneliti AS yang mana sedang berupaya agar robot ‘exoskeletons’ ini dapat membantu orang lumpuh agar bisa berjalan.
“Ini memberikan harapan baru,” kata Michael Boninger, salah seorang yang bekerja pada penelitian tersebut, “Pada hari pertama kami membantunya menggerakkan lengan robotik, ada senyum sukacita yang luar biasa saat itu. Dia bisa berpikir untuk menggerakkan tangannya dan akhirnya terjadi.”
Sebuah teknologi menarik yang nantinya akan memberikan harapan jangka panjang untuk orang-orang yang mengalami kelumpuhan, semoga saja nantinya teknologi ini bisa menyebar hingga ke Indonesia.