United States Immigration and Coustums Enforcement akan mengakhiri kontraknya dengan Research In Motion (RIM). Dengan begitu, badan tersebut akan menandatangi kontrak Baru dengan Apple untuk membeli iPhone yang akan digunakan oleh 17,600 pegawai pemerintah.
Dilansir dari Neowin, Rabu (24/10/2012), dengan berakhirnya kontrak itu, RIM harus merelakan USD2,1 juta berpindah tangan ke Apple. Alasan institusi itu memutus kontrak lantaran mereka menganggap teknologi RIM tidak dapat memenuhi kebutuhan teknologi bagi pegawai di institusinya.
"RIM tidak lagi memenuhi kebutuhan teknologi mobile kami. Sebagai gantinya iPhone akan digunakan oleh semua pegawai. Layanan yang ditawarkan iPhone akan memungkinkan individu meningkatkan kemampuannya dengan mengandalakan teknologi mobile yang aman dan platform yang dapat dikelola sesuai dengan misi badan," kata pihak United States Immigration and Coustums Enforcement.
Institusi itu juga mengatakan, pihaknya telah menguji perangkat Google Android dan Apple iOS. Hasilnya, mereka memilih Apple iPhone karena menawarkan teknologi terbaik lantaran kontrol ketat yang dilakukan Apple pada sitem operasi dan perangkat kerasnya.
Kabar ini pun tak sontak membuat RIM terpukul, karena perangkat BlackBerry memang kehilangan pesona dan pangsa pasarnya di sejumlah negara. Meski begitu, perusahaan tengah mempersiapkan strategi baru yang akan menggebrak jagat teknologi pada awal 2013 melalui BB 10.
Untuk diketahui United States Immigration and Coustums Enforcement (ICE)merupakan lembaga penegak hukum federal di bawah Departemen of Homeland Security (DHS). Lembaga itu bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan membongkar kerentanan menganai perbatasan, ekonomi, transportasi, dan keamanan infrastruktur negara.
0 komentar:
Posting Komentar