Dari laporan terbaru, produsen handphone asal Cina, ZTE
mengalami kerugian sebesar 1.75 miliar yuan atau sekitar 2.67 triliun
rupiah, Senin (15/10). Dikutip dari Yahoo, kerugian ini adalah akibat
dari tersendatnya penjualan produknya di pasar Iran.
Akibat menjual produk di Iran, pemerintah Amerika Serikat pun
melakukan investigasi terhadap ZTE dan segala aktivitasnya yang
berkaitan dengan negara Iran. Pihak ZTE pun telah menyatakan bahwa
mereka akan melakukan kerjasama terkait invenstigasi tersebut.Sebelumnya, pada bulan Maret kemarin, ZTE diduga telah menjual peralatan mata-mata kepada pemerintah Iran. Pihak perusahaan pun mengungkapkan bahwa hal tersebut semata-mata tidak benar dan mengatakan bahwa produk yang dijual oleh ZTE adalah produk standar.
Menyadari bahwa kondisi perusahaan tengah memburuk, para pejabat tinggi perusahaan yang berbasis di Shenzhen tersebut pun melakukan kebijakan baru. Dikutip dari Ubergizmo, para petinggi perusahaan bersedia untuk memotong gaji mereka. Hal ini paling tidak dilakukan untuk meringankan beban perusahaan. Sayangnya tidak ada informasi berapa potongan gaji yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan.
(Via Ubergizmo)
0 komentar:
Posting Komentar